Sabtu, 05 Mei 2012

BIODATAKU


Nama Lengkap                    : Zahratul Wardah 
Nama Panggilan                  : Zahra
Nim                                     : 11120
Tempat Tanggal Lahir         : Ujung Pandang, 20 Juni 1992
Jenis Kelamin                     : Perempuan
Agama                                 : Islam
Asal Sekolah                       : SMA NEGERI 1 TIKEP KAB. MUNA SULTRA
Alamat Rumah                     : CENDRAWASIH Jl. Balang Baru 2 No. 14
Anak ke-                              : 1 dari 6 bersaudara 
Nama Ayah                          : DRS H. MUH  ALI THALIB
Pekerjaan                             : PNS
Nama Ibu                             : DRA DANAWATI
Pekerjaan                             : PNS
Alamat Orang Tua               : JL. POROS KEL. WAUMERE KEC. TIKEP KAB. MUNA

TEKNIK RADIOGRAFI PEMERIKSAAN ANKLE JOINT


   Anatomi Ankle joint
   Ankle Joint (pergelangan kaki) merupakan persendian yang paling sering mengalami cidera pada orang dewasa. Penentuan bagaimana penanganannya biasanya hanya berdasarkan pemeriksaan klinis dan interpretasi dari foto rontgen.
   Posisi Basic :
1. AP ( Antero Posterior )
2. Lateral
A. Posisi AP
     P.Pasien   : Pasien Duduk/supine diatas meja pemeriksaan
     P.Objek   : Tungkai yg searah dgn obyek yg difoto, lurus diatas meja pemeriksaan. Letakkan ankle   joint ditengah kaset dlm keadaan true AP dgn melihat malleolus lateralis & malleolus medialis berjarak sama.bagian plantaris dari ossa pedis dlm keadaan vertikal.
FFD         : 90 cm
     CR           : Vertikal tegak lurus film
     CP           :  pertengahan ankle joint
     Kriteria    : tampak gambaran AP dari Ankle Joint.Tampak jelas rongga sendi
                        antara malleolus medialis dan talus.
     Kriteria Gambar
a. Tampak Ankle Joint pada proyeksi AP, tanpa mengalami rotasi.
b. Tampak kira-kira 1/3 distal dari Os Tibia dan Fibula.
c. Tampak Os Tibia bagian lateral overlap dengan Os Fibula.
d. Ossa Pedis tidak begitu jelas terlihat, hanya talus yang jelas terlihat.
B. Posisi Lateral
     P.Pasien : Pasien diposisikan duduk di atas meja pemeriksaan dengan kedua tungkai kaki  diluruskan.
     P.Objek : Tungkai kaki dari ankle joint yang akan diperiksa dirotasikan lateral sesuai dengan       bagian mana yang terasa sakit. Jika bagian medial yang sakit, maka rotasikan kaki sehingga bagian medial menempel pada kaset, begitu sebaliknya.
Bagian tungkai kaki yang tidak diperiksa, difleksikan sehingga menjauhi ankle joint   yang akan diperiksa. Kedua lengan tangan menempel pada meja pemeriksaan. Ini semua dimaksudkan agar pasien merasa nyaman dengan posisi ini.
     CR         : vertikal tegak lurus terhadap kaset. Pada proyeksi mediolateral (sinar lebih dulu      mengenai sisi medial) maka
     CP         : pada Medial Malleolus,
     CR         : proyeksi lateromedial (sinar lebih dulu mengenai sisi lateral) maka
     CP         : pada Lateral Malleolus.
     Kriteria Gambar
            a. Tampak gambaran dari ankle joint proyeksi lateral
b. Tampak Os Tibia dan Fibula Overlap pada bagian distalnya
c. Tampak Calcanus pada proyeksi lateral
d. Tampak space antara talus dengan tibia dan fibula (talo-tibiafibularjoint).


PENYAKIT APPENDISITTIS

Defenisi
     Appendisitis merupakan peradangan pada appendiks yang umumnya di sebabkan oleh sumbatan.
Patogenesis
     Appendisitis pada umumnya disebabkan oleh karena adanya agen obstruktif di dalam lumen appendikx, seperti fecalith ( faces yang mengeras atau membatu ), corpus alienum (misal : kelereng,batu, dll ), parasite ( misal : ascaris), dll. Karena appendix juga usus, maka struktur ini juga menghasilkan sekret berupa mukus tiap hari ke dalam lumen appendix dan nantinya akan bermuara ke lumen caecum. Akibat alirannya tersumbat akhirnya sekret tadi tidak bisa di buang dan tertimbun terus-menerus. Obstruksi juga bisa disebabkan oleh agen obstruktif ekstra lumenar, misal : hipertrofi folikel limfoid tela submukosa, appendix tertekuk, dll.
Appendisitis juga bisa langsung disebabkan oleh infeksi. Agen infeksi dapat berasal dari dua tempat, yaitu intralumenar dan hematogenesis. Infeksi dapat merupakan tahap lanjut dari proses peradangan appendix setelah terjadi obstruksi lumen appendix. Bisa juga appendicitis terjadi tanpa melalui obstruksi terlebih dahulu. Misal appendicitis yang terjadi akibat penekanan eksterna appendix oleh pita dan tekanan intralumen yang tinggi di dalam caecum.
Gambaran Radiologi
      Pada foto appendiks/appendikogram tampak pelebaran ( penebalan ) dinding mukosa appendiks, disertai penyempitan lumen hingga sumbatan usus oleh fakelit. Kontras dapat mengisi lumen ( filling ), mengisi sebagian ( partial filling ), dan tidak dapat mengisi ( noon filling ).      

About Me

Foto Saya
Blog_Zahratul_Wardah
Lihat profil lengkapku

Pesan Dari Pemilik Blog

Wanita Soleha Adalah Hiasan Dunia

Translate

Kalender Clock


My_Picture

My_Picture
Mickey Mouse

Popular Posts